Rabu, 25 Mei 2016

Fakta Penentuan Jenis Kelamin Bayi Dalam Al Quran

   وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَىٰ      
  "Dialah yang menciptakan Berpasang-pasangan pria dan wanita. Dari air mani, apabila dipancarkan" QS An Najm : 45
  

       Dari ayat ini, "Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita" dari
kalimat ini dijelaskan bahwa sungguh Allah menciptakan pria dan wanita, dalam arti lain pria dan wanita maksudnya kelamin laki-laki dan perempuan. Pada kalimat selanjutnya dikatakan "Dari air mani, apabila dipancarkan" pada kalimat ini menjelaskan jenis kelamin laki-laki atau perempuan ditentukan dari air mani yang dipancarkan. Dari sini jelas bahwa Allah mengisyaratkan bahwa jenis kelamin ditentukan oleh air mani.

      Di dalam ilmu biologi, ada yang namanya kromosom ialah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut "XY" pada pria, dan "XX" pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom "Y" membawa gen-gen yang meng-kode sifat-sifat kelaki-lakian, sedangkan kromosom "X" membawa gen-gen yang meng-kode sifat-sifat kewanitaan. 






        Pada pembentukan jenis kelamin dapat ditentukan saat terjadinya pertemuan sel sperma dengan sel ovum. Jika yang membuahi sel ovum adalah sel sperma yang membawa kromosom X maka akan terbentuk individu dengan  jenis kelamin wanita ( X X ). Tetapi jika yang membuahi sel ovum adalah sel sperma yang membawa kromosom Y maka akan terbentuk individu dengan jenis kelamin pria ( X Y ) .


sumber : faktaquran.blogspot.com/2013/07/fakta21.html

Leia Mais…

10 Manfaat Membaca Al Qur’an bagi Ibu Hamil

        sebuah penelitian ilmiah yang dilakukan oleh di Kuwait menemukan fakta bahwa seseorang yang tidak memeluk agama islam sekalipun akan mendapatkan dan merasakan efek terapeutik yang menenangkan. Padahal ayat-ayat yang mereka perdengarkan merupakan bahasa arab yang tidak mereka ketahui. Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan secara fisiologis pada sistem saraf ketika mendengar bacaan ayat-ayat al qur’an. 
         Membaca al qur’an ketika hamil tidak hanya dilakukan oleh seorang istri semata namun suami yang sering membacakan al quran bagi istrinya sewaktu hamil akan berdampak baik bagi janin. Janin yang berada didalam kandungan ketika berusia 6 bulan sudah dapat mendengar dengar jelas, untuk itu apabila bacaan Al-qur'an sering diperdengarkan akan membuat kecerdasan otak anak meningkat.Selain itu, ibu hamil yang membaca al qur’an akan membantu merangsang perkembangan sel otak janin. Apabila sel otak janin sering mendapat rangsangan maka nantinya dapat menjadi pribadi yang sangat cerdas dan begitu besar keajaiban Al-qur'an


Berikut manfaat membaca al qur’an bagi ibu hamil;
1. bayi akan Mempunyai Kecerdasan Emosional yang Lebih Baik
2. bacaan Al Qur’an Dapat Menenangkan Janin
3. janin Mendapat Supply Hormon Bahagia
4.  kecerdasan Sosial Janin dapat Terstimulasi
5. Meningkatkan Kecerdasan Janin
6. Janin Tumbuh Sehat, Cerdas dan Islami
7. Anak Mempunyai Tingkat Moralitas yang Tinggi 
8. Mudah Diarahkan pada Perkara Agamis
9. Anak Mempunyai Tingkat Kreatifitas yang Tinggi dan Mudah Menghafal
10. Tumbuhnya Kecerdasan Berkomunikasi pada Anak  


sumber : http://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/manfaat-membaca-al-quran-bagi-ibu-hamil

  

Leia Mais…

4 Cara Allah Memberi Rezeki, Menurut Al-Qur'an


    Kita seringkali merasakan sempitnya jalan mencari rezeki dan lebih banyak hanya menunggu rezeki dibandingkan berikhtiar maksimal,maka ketahuilah menjemput rezeki Allah SWT adalah kewajiban setiap mahluk.Diterangkan dalam Al-Qur'an, ada 4 cara Allah SWT memberi rezeki kepada makhluk-Nya

1. Tingkat rezeki pertama, yaitu yang dijamin oleh Allah
    

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-hud-ayat-6-16.html#sthash.tSQFA54q.dpuf
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-hud-ayat-6-16.html#sthash.tSQFA54q.dpuf

                                                وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ


“Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yg bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.”(QS. Hud: 6)
Artinya,  Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki dasar yang terendah.

2.Tingkat rezeki kedua, yaitu yang didapat sesuai dengan apa yang diusahakan

      Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Jika ia bekerja dua jam, dapatlah hasil yang dua jam. Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, ia akan mendapat lebih banyak. Tidak pandang dia itu muslim atau kafir.

3. Tingkat rezeki ketiga, yaitu rezeki lebih bagi orang-orang yang pandai bersyukur
    Inilah rezeki yang disayang Allah. Orang-orang yang pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah dan mendapat rezeki yang lebih banyak. Itulah Janji Allah! Orang yang pandai bersyukurlah yg dapat hidup bahagia, sejahtera dan tentram. Usahanya akan sangat sukses, karena Allah tambahkan selalu.

 وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ


Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

4. Tingkat rezeki keempat, 
yaitu rezeki istimewa dari arah yang tidak disangka-sangka bagi orang-orang yang bertakwa dan bertawakal pada Allah SWT, peringkat rezeki yang ke empat ini adalah rezeki yang istimewa, tidak semua orang bisa meraihnya. Rezeki ini akan Allah berikan dari arah yang tidak disangka-sangka. Mungkin disaat seseorang berada dalam kondisi sangat sangat membutuhkan. Atau bisa juga datang disaat rezeki ini akan diberikan Allah kepada hamba-Nya yang bertakwa. Allah SWT berikan rezeki ini karena kecintaan Allah SWT kepadanya.

sumber : http://makassar.tribunnews.com/2015/06/29/ketahuilah-ini-4-cara-allah-memberi-anda-rezeki-menurut-al-quran

Leia Mais…

Fitrah Manusia Dalam Pandangan Islam


Fitrah Manusia Dalam Pandangan Islam
    Manusia, di samping sebagai pelaku atau subjek, juga merupakan objek atau sasaran dari pendidikan. Manusialah yang menjadi bahan baku yang akan dibentuk sesuai dengan keinginan pendidiknya. Para pendidik sebagai subjek yang bertugas mengarahkan dan membimbing anak didiknya dituntut agar memahami dan memiliki konsep yang jelas dan benar tentang hakikat dan karakteristik manusia, baik hakikat dan karakteristik manusia yang akan dididik maupun hakikat dan karakteristik manusia ideal yang dicita-citakan. Salah satu persoalan pokok yang perlu diketahui tentang manusia sebagai peserta didik ialah sifat-sifat dasar (pembawaan) yang dimiliki manusia ketika ia dilahirkan, Para ahli pendidikan sepakat menyatakan bahwa teori dalam pendidikan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh pandangan tentang fitrah manusia.
       Para ahli pendidikan sepakat menyatakan bahwa teori dalam pendidikan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh pandangan tentang fitrah manusia.Di dalam beberapa tulisan tentang konsepsi Islam mengenai manusia, dikemukakan bahwa kekhususan dan inti pandangan Islam terletak pada kata fithrah. Pendapat ini seakan-akan menyatakan bahwa kata fitrah sudah cukup jelas untuk menggambarkan hakikat dan karakteristik manusia menurut pandangan Islam.
 Pengertian kata fithrah 
      Secara etimologis, kata fithrah berarti al-khalq atau al-ibda’, penciptaan, yaitu suatu penciptaan yang belum ada contohnya. Kata ini dipakai untuk mengungkapkan penciptaan sesuatu yang sama sekali baru, belum ada contoh dan model yang dijadikan sebagai acuan. Bentuk fithrah merupakan bentuk masdar dari kata fathara yang berarti menciptakan. Ungkapan manusia dilahirkan dalam keadaan suci sebagai terjemahan kata fitrah kurang tepat. Agaknya, ungkapan itu lebih tepat diterjemahkan dengan pernyataan bahwa setiap anak dilahirkan dalam suatu kondisi tertentu sesuai dengan program Allah,  Nabi mengingatkan bahwa orang tua mempunyai tanggung jawab bila anak-anak yang mereka lahirkan kemudian menyimpang dari program yang telah dicanangkan Allah. Tentu saja sebaliknya, keberhasilan orang tua untuk membina anaknya sesuai dengan rancangan Allah merupakan amal saleh yang layak mendatangkan pahala bagi mereka. Hal ini erat kaitannya dengan hadis yang menyatakan bahwa anak yang saleh merupakan salah satu investasi orang tua yang keuntungannya masih akan didapatkannya meskipun mereka telah wafat.
Berdasarkan pemahaman di atas serta merujuk al-Quran dan al-Hadits, fitrah manusia menurut ajaran Islam dapat dijelaskan sebagai berikut
1. Manusia adalah makhluk psiko-fisik yang memiliki jiwa dan tubuh. Dari berbagai ayat al-Quran dapat diketahui bahwa jati diri manusia adalah makhluk psiko-fisik, yaitu suatu makhluk yang eksistensinya terdiri atas unsur jiwa (ruh) dan fisik (jasad). Gabungan kedua unsur inilah yang mewujud menjadi manusia  
2. Sifat-sifat jasmani (al-fithrat al-jismiah)  
Tubuh manusia merupakan alam materi yang memiliki sifat-sifat fisika. Ia tersusun dari 4 unsur yang membentuk alam materi, yaitu tanah, air, udara, dan api. Para filosof Muslim, seperti Ikhwan al-Shafa` mengemukakan bahwa perimbangan komposisi keempat unsur ini ikut mempengaruhi sifat-sifat manusia , Bentuk dan tatanan bagian dan anggota fisik manusia dirancang sedemikian rupa agar manusia dapat melakukan berbagai aktivitas yang dibebankan kepadanya. Hanya saja, ketika manusia diciptakan (dilahirkan), kondisi dari masing-masing bagian ini masih dalam keadaan lemah dan bersifat potensial. 
Hal ini dapat diketahui dari al-Quran surah al-Rum ayat 54 
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ 
مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ 
 artinya ; (Allah) , Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
3. Sifat-sifat Jiwa (al-fithrat al-ruhiyyat)
       Jiwa merupakan inti hakikat manusia. Unsur inilah yang mendapat tugas sebagai khalifah Allah di bumi. Unsur ini pula yang bertanggung jawab atas segala tingkah laku dan perbuatan manusia. Hanya saja, sangat disayangkan, unsur ini menjadi bagian yang penuh misteri.Itu pula sebabnya sebagian pakar berpendapt bahwa manusia diciptakan dalam keadaan bertauhid, Islam, dan suci. 
      Akan tetapi, pendapat ini hanya benar sepanjang manusia hanya dilihat dari sisi ruh asalnya. Para pemikir Muslim sepakat bahwa makhluk yang bernama manusia tidak hanya terdiri atas ruh semata, melainkan juga ada unsur fisik. Kondisi ruh ketika anak manusia dilahirkan, setelah bergabung dengan tubuh, tidak memiliki kesadaran akan amanah dan janjinya itu. Unifikasinya dengan tubuh material mengakibatkan ruh terhalang untuk mengetahui dan menyadari janjinya dengan Tuhan  
4.Sifat-sifat Psiko-Fisik (al-fithrat al-nafsaniyyat
Yang dimaksud dengan nafs (diri) adalah suatu hakikat yang terbentuk setelah unifikasi unsur fisik dan jiwa. Nafs tidak sama dengan ruh yang menjadi rahasia kehidupan dan juga tidak sama dengan jasad (tubuh)material yang bisa diobservasi.  Dengan demikian fitrah nafsaniah adalah keadaan dan sifat dari gabungan ruh dan fisik.Ia bukan merupakan keadaan dan sifat unsur ruh semata seperti yang telah dikemukakan di atas, melainkan keadaan dan sifat ruh yang telah menyatu dengan tubuh. Juga bukan keadaan dan sifat unsur fisik semata

sumber  : http://asrildps.blogspot.co.id/2011/06/fitrah-manusia-dalam-perspektif-islam.html

Leia Mais…

Hukum bayi tabung menurut pandangan Islam

 Pengertian bayi tabung
        Islam mengajarkan kita untuk tidak boleh berputus asa dan menganjurkan untuk senantiasa berikhtiar (usaha) dalam menggapai karunia Allah SWT. Demikian pula dengan keinginan memiliki keturunan setelah adanya pernikahan yang sah. namun bagaimana dengan seseorang yang ternyata setelah menikah bertahun-tahun belum memiliki keturunan?
mungkin Allah belum percaya kepada kita karena kita belum dianggap bisa menjaga amanatnya (anak) tapi apa salahnya jika kita terus berusaha dan berdoa, meminta kepada Allah agar diberikan karunia yang sangat indah tersebut. bayi tabung merupakan salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil.
  Proses Bayi Tabung
         Proses bayi tabung adalah proses dimana sel telur wanita dan sel sperma pria diambil untuk menjalani proses pembuahan. Proses pembuahan sperma dengan ovum dipertemukan di luar kandungan pada satu tabung yang dirancang secara khusus. Setelah terjadi pembuahan lalu menjadi zygot kemudian dimasukkan ke dalam rahim sampai dilahirkan.

Hukum bayi tabung menurut pandangan islam
        Masalah tentang bayi tabung ini memunculkan banyak pendapat, boleh atau tidak? Misalnya Majlis Tarjih Muhammadiyah dalam Muktamarnya tahun 1980, mengharamkan bayi tabung dengan sperma donor sebagaimana diangkat oleh Panji Masyarakat edisi nomor 514 tanggal 1 September 1986. pendapat ulama  Yusuf Qardawi mengatakan dalam keadaan darurat atau hajat melihat atau memegang aurat diperbolehkan dengan syarat keamanan dan nafsu dapat dijaga. Hal ini sejalan dengan kaidah ushul fiqih,
“ Kebutuhan yang sangat penting itu diperlakukan seperti keadaan terpaksa ( darurat). Dan keadaan darurat itu membolehkan hal-hal yang dilarang”.

Ada 3 hal yang membuat bayi tabung menjadi haram
- Sperma yang diambil dari pihak laki-laki disemaikan kepada indung telur pihak wanita yang bukan istrinya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya.
- Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari sepasang suami istri, kemudian dicangkokkan ke dalam rahim wanita lain yang bersedia mengandung persemaian benih mereka tersebut
- Sperma dan indung telur yang disemaikan berasal dari lelaki dan wanita lain kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si istri.

Ada 2 hal yang menyebutkan bahwa bayi tabung itu halal, yaitu
- Sperma tersebut diambil dari si suami dan indung telurnya diambil dari istrinya kemudian disemaikan dan dicangkokkan ke dalam rahim istrinya 

- Sperma si suami diambil kemudian di suntikkan ke dalam saluran rahim istrinya atau langsung ke dalam rahim istrinya untuk disemaikan

sumber : https://keperawatanreligionirinegemasari.wordpress.com/


 


     

Leia Mais…

Minggu, 08 Mei 2016

Siklus Air Berdasrkan Ilmu Al-Quran


Air merupakan sumber kehidupan, Bayangkan apabila air di bumi ini habis, tentu tidak akan ada makhluk hidup yang dapat bertahan hidup tanpa air. Allah telah merancang siklus air sedemikian rupa sehingga sampai saat ini air dirasa tidak akan pernah habis.
Para ilmuwan menemukan cara kerja siklus air. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Siklus ini terjadi jika kita lihat dari sudut pandang ilmiah.






Beginilah Siklus Air Menurut Alquran



Siklus air dari sudut pandang islam berdasarkan Al-Quraan



أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ
"Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum." 
[QS. Al-Waqiah ayat 68]

          Hal ini tentu sangat bersesuaian dengan hasil penelitian ilmiah modern.Air tersebut adalah air hujan yang turun melalui pengedaran siklus air. Awalnya ia berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, dan salju, hujan gerimis atau kabut.Allah juga menerangkan bagaimana siklus hujan di dalam Alquran dengan rinci.
Beginilah tahapan-tahapan turunnya hujan menurut Alquran:




"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira." [QS. Ar-Rum ayat 48]
          Secara teknis, tentang apa yang di firmankan Allah di dalam Alquran sangat bersesuaian dengan hasil penelitian para ilmuwan. Ilmu sains menerangkan bahwa sebelum hujan terbentuk, terdapat beberapa tahap yaitu: 'bahan baku' hujan naik ke udara, kemudian terbentuklah awan, dan hingga turunlah hujan yang bisa kita lihat dan rasakan.Air yang kita minum ini mungkin berasal dari sumur, sungai atau danau, namun Alquran menyebut air yang kita minum berasal dari hujan.                       
          Karena dari hujan inilah terbentuk sumber-sumber air yang akan mengaliri sungai-sungai, mengisi sumur-sumur, dan memenuhi danau. Tanpa air hujan, siklus air di planet bumi ini tidak akan berjalan. Melalui proses siklus yang berulang selama jutaan tahun, maka air laut menjadi asin seperti sekarang. Di seluruh pelosok dunia, sungai mengirim sekitar 40 milyar ton garam ke laut setiap tahunnya.Itulah siklus air menurut kitab suci yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Seseorang yang hidup sekitar 1400 tahun yang lalu dimana ilmu pengetahuan masih terbelakang. Bahkan ia adalah orang yang tidak bisa membaca dan menulis.
Lalu, bagaimana ia bisa menerangkan siklus air secara tepat dan akurat? hal ini membuktikan bahwa Muhammad hanyalah pembawa wahyu yang datang langsung dari Tuhan yang menciptakan bumi ini beserta isinya, yaitu Allah SWT.


sumber : http://majalah.hidayatullah.com/2012/05/siklus-air-menurut-al-qur%E2%80%99an/

Leia Mais…